Tuesday, October 23, 2007

Guyonan Matematis :))


Matematika Dalam Kehidupan Sehari-hari

OFFICE ARITHMETIC
Boss cerdas + Pegawai cerdas = Profit
Boss cerdas + Pegawai bodoh = Produksi
Boss bodoh + Pegawai cerdas = Promosi
Boss bodoh + Pegawai bodoh = Overtime

ROMANCE MATHEMATICS
Laki-laki cerdas + Wanita cerdas = Percintaan
Laki-laki cerdas + Wanita bodoh = Kehamilan
Laki-laki bodoh + Wanita cerdas = Affair
Laki-laki bodoh + Wanita bodoh = Menikah

SHOPPING MATH
Seorang lelaki akan membayar $2 untuk barang seharga $1 yang dia butuhkan.
seorang wanita akan membayar $1 untuk barang seharga $2 yang tidak dia
butuhkan.

GENERAL EQUATIONS & STATISTICS
Seorang wanita kuatir tentang masa depan sampai dia memperoleh suami.
Seorang laki-laki tidak pernah kuatir akan masa depan sampai dia
memperoleh istri.
Laki-laki sukses adalah seseorang yang memperoleh uang lebih dari yang
dikeluarkan
istrinya.
Wanita sukses adalah yang dapat memperoleh seorang laki-laki.
----------------------------------------------------------
Gus Dur, Bill Clinton, dan Jacques Chirac

Saking udah bosannya keliling dunia, Gus Dur coba cari suasana di pesawat
RI-01.
Kali ini dia mengundang Presiden AS dan Perancis terbang bersama Gus Dur buat
keliling dunia. Boleh dong, emangnya AS dan Perancis aja yg punya pesawat
kepresidenan. Seperti biasa... setiap presiden selalu ingin memamerkan apa
yang
menjadi kebanggaan negerinya.

Tidak lama presiden Amerika, Clinton mengeluarkan tangannya dan sesaat
kemudian dia
berkata: "Wah kita sedang berada di atas New York!"

Presiden Indonesia (Gus Dur): "Lho kok bisa tau sih?"

"Itu.. patung Liberty kepegang!", jawab Clinton dengan bangganya.

Ngga mau kalah presiden Perancis, Jacques Chirac, ikut menjulurkan
tangannya keluar.
"Tau nggak... kita sedang berada di atas kota Paris!", katanya dengan
sombongnya.

Presiden Indonesia: "Wah... kok bisa tau juga?"

"Itu... menara Eiffel kepegang!", sahut presiden Perancis tersebut.

Karena disombongin sama Clinton dan Chirac, giliran Gus Dur yang menjulurkan
tangannya keluar pesawat...

"Wah... kita sedang berada di atas Tanah Abang!!!", teriak Gus Dur.

"Lho kok bisa tau sih?" tanya Clinton dan Chirac heran karena tahu Gus Dur
itu kan
nggak bisa ngeliat.

"Ini... jam tangan saya ilang...", jawab Gus Dur kalem.

Thursday, October 4, 2007

Menangislah tuk Ramadhan yg hampir meninggalkan kita....

Menangislah kawan,

Jika itu bisa melapangkan gundah yang menghujam sanubarimu. Bahwa Ramadhan sudah bergegas di meninggalkan kita. Tinggal lah hitungan jari tangan yang dapat menghitungnya. Dan tadarus quranmu tak juga beranjak pada juz empat.jika itu adalah ungkapan penyesalanmu. jika itu merupakan awal tekadmu untuk menyempurnakan tarawih dan qiyamul lail mu yang centang perenang (ah, pasti kamu masih ingat obrolan tadi siang ketika dengan senyum manisnya teman ruanganmu berucap, "alhamdulillah tarawihku belum bolong. " dan kamu merasa ada malaikat yang menjauh darimu dan pindah padanya. Kamu merasa sendiri, terasing.)

Menangislah kawan,

Biar butir bening itu jadi saksi di yaumil akhir. Bahwa ada satu hamba Allah yang bodoh, lalai, sombong lagi terlena. Yang katanya berdoa sejak dua bulan sebelum ramadhan, yang katanya berlatih puasa semenjak rajab, yang katanya rajin mengikuti taklim tarhib ramadhan, tapi..., tapi sampai puasa hari ke tiga belas masih juga menggunjingkan kekhilafan teman ruanganmu, masih juga tak bisa menahan ucapan dari kesia-siaan, tak juga menambah ibadah sunnah... Bahkan hampir terlewat menunaikan yang wajib.

Menangislah kawan, lebih keras...

Allah tak menjanjikan apa-apa untuk Ramadhan tahun depan, apakah kamu masih disertakan, sedangkan Ramadhan sekarang cuma tersisa beberapa belas. Tak ada yang dapat menjamin usiamu sampai untuk Ramadhan besok, sedang Ramadhan ini tersia-siakan. Menangislah untuk Ramadhan yang kan hilang, bersama nostalgia yang terus tumbuh bersama usiamu. Setengah sadar menatap hidangan saat sahur, kolak-es buah yang tersaji saat berbuka, menyusuri gang sempit saat tadarus keliling, petasan dan kembang api yang disulut usai subuh. Ramadhan yang selalu membuka ingatan masa kecilmu dan terus terulang mengisi tahun-tahun kedewasaan...

Menangislah kawan, lebih keras lagi...

Untuk dosa-dosa yang belum juga diampuni, tapi kamu masih juga menambahi dengan dosa baru. Berapa kali kamu sholat taubat, tetapi tak lama kemudian ada saja kelalaian yang kamu buat? Kamu bilang tak sengaja? Tapi mengapa berulang dan tak juga kamu mengambil pelajaran? Syarat taubatan nasuha adalah bertekad tidak mengulanginya lagi dan bukannya bertobat sambil berucap 'kalau kejadian lagi, yaa taubat lagi'...

Menangislah kawan.

Dan tuntaskan semuanya di sini, malam ini. Karena besok waktu akan bergerak makin cepat, Ramadhan semakin berlari. Tahu-tahu sudah sepuluh hari terakhir dan kamu belum bersiap untuk itikaf. Dan lembar-lembar quran menunggu untuk dikhatamkan. Dan keping-lembar mata uang menunggu disalurkan. Dan malam menunggu dihiasi sholat tambahan.

Sekarang, atau (mungkin) tidak (ada lagi) sama sekali...