Sunday, November 25, 2007

Lovely words...

Just think a lot for this words...

GOD answer prayers in three ways. He says YES and gives what you WANT. He says NO and gives you something BETTER. He says WAIT and gives you THE BEST. GOD answer : Await and bear with you. I’ll give you the BEST, that what you’re not suspect.

“… Any heart no tought or strong enough to take a lot of pain. Love just like a flame, it burns you when its hot …” (Love Hurts, Nazaret)

Banyak hati yang tidak tangguh dan cukup kuat untuk menanggung derita dan kesakitan dalam cinta. Padahal cinta itu seperti nyala api yang akan membakar hati dan jiwa kita tatkala sudah mencapai panasnya. Itulah cinta, yang mampu membakar jiwa dan hati seseorang untuk melakukan sesuatu yang berarti untuk mengabadikan cintanya. Sudahkan kita melakukannya??? Jika belum, lakukanlah sesuatu untuk cinta kita kepada ALLAH ! Dan cinta kita kepada-Nya akan abadi.

Jadilah manusia yang melakukan sesuatu dengan kadar kemampuan yang ALLAH berikan. Sesungguhnya ALLAH mencintai seseorang yang tahu akan kadar kemampuan dan kualitas dirinya untuk kebaikan. Selain itu, kita harus mempunyai cita-cita yang besar. Karena mustahil sesuatu yang besar akan lahir tanpa cita-cita yang besar pula. Islam lahir dari orang-orang yang punya pemikiran besar. Walaupun demikian, mulailah dari hal-hal yang bisa dilakukan semampunya. Sebab langkah yang panjang yang membentang tidak akan mungkin terwujud tanpa diawali dengan setapak demi setapak langkah pertama.

Seorang mukmin boleh salah, boleh gagal, boleh tertimpa musibah. tetapi dia tidak boleh kalah, menyerah pada kelemahannya, menyerah pada tantangan dan keterbatasannya. dia harus tetap menembus gelap supaya dia bisa menjemput fajar. karena syurga bukanlah kado yang dihadiahkan begitu saja.Abdullah bin Amr bin ‘Ash bertutur, “Menangislah! Jika tidak bisa maka usahakan untuk menangis. Demi Alloh, jika salah seorang di antara kalian benar-benar mengerti, pastilah ia akan berteriak sekeras-kerasnya sampai hilang suaranya, dan akan sholat sampai patah tulang punggungnya.

There is no one secret of success, but there are hundreds of not-so-secret ways to achieve it. –Soundview Executive Book Summaries–

You must invest most of your time every week doing what yaou do best, and let others do what they do best. –Jack Canfield–

If you spend too much time working on your weaknesses, aa\ll you end up with is a lot of strong weaknesses. –Dan Sullivan–

Anyone who stops learning is old, whether at twenty or eighty. Anyone who keeps learning stays young. The greatest thing in life is to keep your mind young. –Henry Ford–

Master books, but do not let them master you. Read to live, not live to read. –Edward Bulwer-Lytton–

Life cannot defeat a writer who is in love with writing-for life itself is a writer’s love until deadh.–Edna Ferber (1887-1968)–

Saturday, November 24, 2007

Life for Struggle...!



Ada seorang anak menemukan kepompong bakal calon seekor kupu-kupu...

Suatu hari lubang kecil muncul...
Orang itu duduk dan mengamati dalam beberapa jam ketika kupu-kupu itu berjuang memaksa dirinya melewati lubang kecil itu...

...Kemudian kupu-kupu itu berhenti membuat kemajuan.

Kelihatannya kupu-kupu itu telah berusaha semampunya dan dia tidak bisa lebih jauh lagi. Akhirnya orang tersebut memutuskan untuk membantunya, dia ambil sebuah gunting dan memotong sisa kekangan dari kepompong itu. Kupu-kupu itu keluar dengan mudahnya...

Namun, kupu-kupu itu mempunyai tubuh gembung dan kecil serta sayap-sayapnya mengkerut. Orang tersebut terus mengamatinya karena dia berharap bahwa, pada suatu saat, sayap-sayap itu akan mekar dan melebar sehingga mampu menopang tubuh kupu-kupu itu, yang mungkin akan berkembang...

Namun semuanya tidak akan pernah terjadi. Kenyataannya, kupu-kupu itu menghabiskan sisa hidupnya merangkak dengan tubuh gembung dan sayap-sayap mengkerut. Kupu-kupu itu tidak pernah bisa terbang...

Yang tidak dimengerti dari kebaikan orang tersebut adalah bahwa kepompong yang menghambat dan perjuangan yang dibutuhkan kupu-kupu untuk melewati lubang kecil adalah jalan Tuhan untuk memaksa cairan dari kupu-kupu itu masuk ke dalam sayap-sayapnya sedemikian rupa sehingga dia akan siap terbang begitu dia memperoleh kebebasan dari kepompong tersebut...

Kadang-kadang perjuangan adalah yang kita perlukan dalam hidup kita..
Jika Tuhan membiarkan kita hidup tanpa hambatan, itu mungkin melumpuhkan kita...
Kita mungkin tidak sekuat yang semestinya kita mampu...
Kita mungkin tidak pernah dapat terbang...

Kita mohon Kekuatan … Dan Tuhan memberi kita kesulitan-kesulitan untuk membuat saya kuat...

Kita memohon Kebijakan … Dan Tuhan memberi kita persoalan untuk diselesaikan...

Kita memohon Kemakmuran dan Kelapangan… Dan Tuhan memberi kita Otak dan Tenaga untuk bekerja...

Kita memohon Keteguhan hati …Dan Tuhan memberi kita Bahaya untuk diatasi...

Kita memohon Cinta … Dan Tuhan memberi kita orang-orang bermasalah untuk ditolong...

Kita memohon Kemurahan/Kebaikan hati … Dan Tuhan memberi kita kesempatan-kesempatan...

Kita tidak memperoleh yang kita inginkan, kita mendapatkan segala yang kita butuhkan...

Tapi itulah seninya hidup...
Tuhan memberikan segalanya dengan terencana...
ketika berharap kemaslahatan dunia... sudah barang tentu sebuah perjuangan yang senantiasa kita lakukan...
ketika berharap kemaslahatan akhirat... sudah barang tentu sebuah perjuangan pula yang senantiasa kita jalani di dunia...

Dibalik cobaaan yang menerpa hidup kita, trkandung hikmah atau pelajaran yang tentunya terbaik utk kita... Muslim yang baik adalah yang bisa mengambil hikmah dalam setiap cobaan yang ada. Dan yakinlah..bahwa Allah SWT tidak pernah membiarkan hambaNya hidup dalam penderitaan...

...ya Alloh berilah hambaMu kekuatan untuk menjadikan perjuangan hidup dunia demi kemaslahatan diakhirat yang kekal nanti...

wassalam,

Saturday, November 17, 2007

Straighten your intention...

Saatnya berhenti sejenak, luruskan niat anda...
itulah kata yang sepantasnya kita ulang2 ketika kita mulai beraktifitas...
ada artikel menarik mengenai hal ini yg dapat menjadi inspirasi kita...

Sebagian orang mengukur kebahagiaannya dengan sukses di dunia semata, sementara akhiratnya terbelengkalai. Ada juga yang mengukur kebahagiaan dengan amal-amal akhirat saja, sedang kehidupan duniawinya tercerai berai. Keduanya tidak sehat. Yang bagus adalah bila kita bisa menjadikan sukses di dunia sebagai bagian dari sukses di akhirat. Bahkan itulah sebenamya pola yang di inginkan oleh Islam. Bagaimana caranya?

Caranya dengan menjadikan semua aktifitas duniawi kita memiliki nilai-nilai kesuksesan di akhirat. Banyak pekerjaan dan prestasi yang sepertinya duniawi an, tetapi bila dijalankan dengan baik dan benar mulai dari niatnya hingga tata caranya- akan menjadi prestasi sekaligus tabungan amal di akhirat. Dengan teori seperti itu, sebenamya kebutuhan kita kepada prestasi-prestasi duniawi sangat besar, dalam rangka menambah tabungan untuk akhirat tersebut. Sebab, bila kita hanya ingin memperbanyak amal kebaikan dari jalur ibadah formal, akan banyak keterbatasan yang kita hadapi. Berapa banyakkah kita mampu berpuasa sunnah? Berapa ratus raka’atkah kita mampu sholat sunnah? Bukan berarti memperbanyak ibadah formal tidak kita kejar. Tetapi yang kita lakukan adalah menambahkah kepada amal ibadah formal tersebut amal duniawi yang bemilai amal akhirat. Ibarat pepatah, sekali mendayung, dua tiga pulau terlampaui. Dengan demikian, bila amal ibadah formal kita sedikit, akan menjadi banyak dengan prestasi duniawi itu. Dan, bila amal ibadah formal kita sudah banyak, akan semakin banyak dengan tambahan amal dan prestasi duniawi tersebut. Maka, alangkah benar definisi ibadah yang dinyatakan oleh imam Ibnu Taimiyah, “lelah apa yang diridhai Allah, dari perbuatan lahir dan batin. ”

Ada beberapa contoh prestasi dan amal duniawi yang bisa menjadi bagian dari prestasi akhirat:

1. Mencari mata pencarian Bagi sebagian orang yang mencari mala pencarian dan penghidupan (Ma’isyah) mungkin semata-mata hanya pekerjaan duniawi. Artinya, itu hanya soal mencari makan dan minum. Atau mencari sesuap dua suap nasi, selembar dua lembar uang, untuk dirinya, maupun keluarganya. Kita tidak boleh membatasi status pencarian penghidupan itu sebagai karya duniawi an-sich. Tetapi sebaliknya, kita harns menjadikannya sebagai bagian dari tabungan untuk kehidupan akhirat. Dengan teori seperti itu sebenamya kita mendapatkan dua keuntungan sekaligus: sukses di dunia, dan insya Allah SWT sukses pula di akhirat. Rasulullah SAW bersabda, “Diantara dosa-dosa, ada dosa yang tidak bisa dihapus oleh shalat, tidak pula oleh puasa, tidak pula oleh hajj, tetapi bisa dihapus dengan kelelahan mencari mala pencarian”. (HR. Thabrani). Bahkan, nafkah batin yang diberikan kepada istri sekalipun adalah tabungan untuk hari akhirat.

2. Mengalami musibah, seperti sakit dan semisalnya Musibah yang menimpa kita, seperti sakit, ditinggal mati orang-orang yang kita cintai, dan berbagai masalah hidup yang tidak enak mernpakan peristiwa yang menghiasi kehidupan dunia kita. Sebagian orang secara sempit menganggapnya sebatas kejadian-kejadian alamo Tetapi kita harus menjadikan semua itu tabungan untuk kehidupan akhirat kelak. Dengan cara menyabarkan diri, memohon balasan dari Allah SWT serta menyimpannya sebagai tabungan (ihtisab) di sisi-Nya. Pada saat yang sama kita berobat bila kita sakit, mencari jalan keluar bila ada kesulitan, serta berikhtiar menyelesaikan segala masalah dan musibah yang terjadi. Rasulullah SA W bersabda, “Tidaklah kesulitan dan sakit menimpa seorang muslim, tidak juga kegalauan, kesedihan, duka dan behan, hingga duri yang mengenai kakinya, kecuali menjadi penebus sebagian dari kesalahan-kesalahannya”. (HR. Bukhori dan Muslim, dari Abu Said dan Abu Hurairah).

3. Menuntut Ilmu Salah satu karya dan prestasi duniawi yang dilakukan banyak orang adalah menuntut ilmu. Dari ilmu itu orang lantas memiliki beragam keahlian, yang dengannya ia menopang tuntutan hidupnya di dunia. Tetapi kita harus menjadikannya sebagai kesuksesan akhirat. Dengan cara bersabar menekuni ilmu yang kita tuntut hingga sampai pada taraf ahli, mengajarkan ilmu tersebut, serta memanfa’atkannya untuk maslahat Islam, kaum muslim in, secara kemanusiaan pada umumnya. Tak berlebihan, bila orang-orang yang berilmu, secara teori lebih bisa takut kepada Allah SWT. Tak berlebihan pula, bila Allah SWT menjanjikan bagi orang-orang yang beriman dan menuntut ilmu derajat yang tinggi.

4. Melakukan pekerjaan ‘ringan’ dan terkesan ’sepele’. Banyak pekerjaan duniawi yang terkesan kecil dan biasa. Tetapi ia sebenamya bisa menjadi tabungan amal di akhirat. Seperti meminggirkan duri dari jalanan. ltu pekerjaan sepele, tetapi dengan niat menabung amal di sisi Allah SWT, ia akan berubah menjadi amal shalih di sisi Allah SWT. Juga tersenyum kepada sesama saudara muslim, mengucapkan salam, mengasihi binatang. Rasulullah SA W pemah mengisahkan tentang wanita nakal yang di ampuni Allah SWT dan di masukan ke surga, setelah memberi air minum seekor anjing yang nyaris mati kelaparan. Akhimya wanita itu yang mati. Sebaliknya, dalam riwayat lain, dari Ibnu Umar, Imam Bukhori dan Muslim meriwayatkan kisah tentang seorang wan ita yang masuk neraka karena mengerangkeng seekor kucing. Kucing itu tidak ia beri makan hingga mati.

5. Melakukan pekerjaan-pekerjaan yang terkait dengan memakmurkan bumi. Dalam beberapa ayat Allah SWT melarang kita melakukan kerusakan di muka bumi. Sebaliknya, Allah SWT menyuruh kita memakmurkan bumi, memanfa’atkan sebaik mungkin. Bumi dan segala yang ada di atasnya di peruntukkan Allah SWT bagi manusia. “Dialah Allah, yang manjadikan segala yang ada di bumi untuk kamu”. (QS Al-Baqoroh: 29). Dalam ayat lain Allah berfirman, “Dialah yang menjadikan bumi itu mudah bagi kamu, maka berjalanlah di segala penjurunya, dan makanlah sebagian dari rezeki-Nya. Dan hanya kepada-Nyalah kamu (kembali setelah) dibangkitkan. ” (QS Al-Mulk: 15). Karenanya, segala profesi dan prestasi yang terkait dengan memakmurkan bumi bisa bemilai tabungan amal shalih di akhirat kelak. Melindungi hutan dari penebangan liar, menjaga kebersihan kali, memaksimalkan kekayaan laut, mengeluarkan tambang di perot bumi, memperjuangkan proyek-proyek penjagaan lingkungan, melakukan penyuluhan kesehatan masyarakat, juga memberdayakan potensi-potensi alam dengan tekhnologinya, demi maslahat kehidupan umat manusia adalah sedikit contoh dari memakmurkan bumi. Maka, siapa saja dari kaum muslim in yang menekuni profesi-profesi tersebut harus bangga dan bersyukur, karena mereka punya tempat menabung amal shalih yang besar untuk hari akhir kelak melalui profesi-profesi tersebut. Yang dibutuhkan tinggal bagaimana menjalaninya dengan ikhlas untuk Allah SWT dan dengan tata cara yang halal, serta mendukung profesi tersebut dengan kemampuan dan keahlian yang semestinya.

6. Melakukan pekerjaan yang dampak baiknya dirasakan banyak orang. Tabungan untuk hari akhirat juga bisa kita lakukan pada pekerjaan duniawi yang maslahatnya berpulang kepada orang lain, terutama bila orang itu dalam jumlah besar. Baik karena posisi pekerjaan itu strategis, atau memang secara langsung bersinggungan dan berurusan dengan orang banyak. Pemahkah kita menyadari betapa berharganya pekerjaan para tukang sampah? Bukankah jerih payah mereka mengangkuti sampah menjadikan ribuan orang merasa nyaman? Demikian juga pekerjaan lain, para dokter yang dengan berani mengunjungi wilayah-wilayah konflik dan perang untuk menyelamatkan ratusan nyawa, mengobati ribuan korban luka-Iuka. Atau mereka yang berada di tempat strategis yang berkait erat dengan maslahat orang banyak. Seperti pekerjaan anggota dewan yang menggolkan undang-undang tertentu bagi kebaikan umat, misalnya, seorang pemilik perusahaan yang mengkaryakan ribuan orang, begitu seterusnya. Termasuk dalam hal ini adalah mereka yang prestasinya dinikmati masyarakat luas secara terns menerus tanpa putus asa. ltulah yang kita kenaI dengan ‘amal jariyah ‘. Seperti dalam istilah Rasulullah SAW, “Sebaik-baiknya manusia adalah yang paling bermanfaat bagi manusia. ” Atau dalam bahasa al-Qur’an, beratnya timbangan amal tentu juga dipengaruhi oleh banyak sedikitnya amal. “Dan adapun orang-orang yang berat timbangan (kebaikan)nya, maka dia berada dalam kehidupan yang memuaskan. ” (QS Al-Qori ‘ah: 6- 7). Begitulah, semangat menabung untuk hari akhirat, harus kita cari dari segala kesibukan kita di dunia, tidak saja dengan ibadah formal. Dengan begitu kita bisa sebanyak mungkin menanam kebaikan. Barang siapa menanam kebaikan akan menuai kebahagiaan. Nilai-nilai luhur itu pula yang di tanamkan Luqman AI-Hakim kepada anaknya tercinta, “Hai anakku sesungguhnya jika ada (sesuatu perbuatan) seberat biji sawi, dan berada dalam batu atau di langit atau di dalam bumi, niscaya Allah akan mendatangkan (balasan)nya. ” (QS Luqman 16). Semoga Allah SWT masih memberi kita kesempatan, untuk menabung sebanyak mungkin prestasi dan amal kebaikan...

Amiiiiin...

Become the Leader...Engineer...Entrepreneur (2)

Continue from prevoius similar subject...

Kadang ada orang yang bilang...
orang bisa jadi pengusaha karena
satu hal yaitu "terpaksa" terpaksa karena tidak ada
pilihan hidup sehingga hal yang lazim
pengusaha-pengusaha yang lahir banyak mempunyai latar
belakang kesulitan hidup (Do, yatim piatu, ngelamar
kerja tidak dapat-dapat,tidak puas atau tersisih dari
lingkungan kerja) ada ungkapan dari Pak Purdie Chandra
(pimpinan Primagama)yang merupakan pengalaman pribadi
beliau

"Mulailah bisnis di saat kita tidak punya apa-apa,
kita akan bermimpi tentang masa depan kita, tertantang
menggapainya dan berusaha keras untuk mewujudkannya"

lalu ada terpaksa terlahir dari keluarga kaya dan
biasa menikmati banyak fasilitas sehingga dia terpaksa
jadi pengusaha karena kalau jadi pegawai tidak akan
mencukupi kebutuhan materi dan batin juga. seperti
Anthony Salim terpaksa jadi pengusaha sebab kalau jadi
pegawai sepertinya tidak akan mencukupi kebutuhannnya.

banyak teman-teman yang merintis bisnis akhirnya
kembali bekerja... (bukan curhat pribadi lho..:) itu adalah
hal yang lumrah dan tidak berarti semangat mereka
berwirausaha padam.

ada pengalaman menarik dari Pak Yana Alumni Elektro
ITB (Direktur Quasar pengusaha alat wartel di Bandung)
beliau beberapa kali sejak kuliah merintis bisnis tapi
terus gagal dan bubar kelompok bisnisnya ketika mentok
beliau memilih kembali bekerja dan kuliah. dan itu
terus berulang-ulang beliau lakukan.

bisnis-bangkrut-kerja- bisnis-bubar-kuliah
berulang-ulang sampai akhirnya dia menemukan
peluangnya di bisnis telekomunikasi dan sukses.bahkan
kolonel sanders kalau ngk salah nih berhasil menemukan
resep n bisnis ayamnya di usia 53 tahun kalau ngk
salah ya...kalau kita janganlah keburu
mati.....he.he.he

bukan hanya Pak yana.pemilik jaringan kurir FeDex n
Repex Indonesia dahulunya juga adalah karyawan
perusahaan minyak. sadar bahwa usahanya masih merintis
dan butuh banyak investasi serta keuntungan belum
mencukupi, beliau bekerja sambil berwirausaha hampir 5
tahun dua hal itu beliau lakukan sampai akhirnya
beliau keluar dan memutuskan membuka usaha sendiri.

kuncinya mereka tetap memelihara dan memperluas
jaringan dengan rekan-rekan mereka sesama pengusaha
dulu serta terus belajar dan menggali informasi
peluang bisnis yang ada.dan tentu saja tetap punya
mimpi mempunyai usaha sendiri bukan menghabiskan usia
untuk menunggu perintah orang.

setuju ga setuju...ini hanya wacana...
cheers..